DALAM melakukan reportase, wartawan dituntut mendapatkan sebanyak mungkin
informasi.
Sebab dengan informasi yang banyak, wartawan dapat
leluasa menyajikan berita yang lebih komprehensif, menarik, bernas, dan
diharapkan sesuai ekspektasi audiens-nya.
Nah
agar informasi bisa diperoleh lebih banyak, wartawan dituntut memiliki
banyak keterampilan. Satu di antaranya adalah keterampilan wawancara.
Andreas Harsono dalam bukunya A9ama Saya adalah Jurnalisme
(2010) menyarankan wartawan dalam melakukan wawancara mengikuti prinsip
David Candow, pelatih jurnalis dari Canadian Broadcasting Corporation.
Prinsip Candow dimaksud di antaranya bahwa seorang wartawan yang baik, kalau melakukan wawancara, bekerja dengan mewakili rasa ingin tahu audiens: pembaca, pemirsa, atau pendengarnya.
Dia juga harus sopan. Wartawan
juga harus siap dengan pemahaman bahan. Dia harus menggali informasi
sebanyak mungkin.
Saat wawancara, hindari kesan atau bernada menghakimi narasumber. Jurnalis tak boleh menunjukkan kesan
sudah tahu, sok pamer atau sok pintar.
Hal ini penting dicamkan karena wawancara adalah bagian penting dari reportase dan reportase adalah bagian penting dari jurnalisme.
Wawancara
yang baik akan menghasilkan banyak informasi. Sementara wawancara yang buruk akan menghasilkan banyak bantahan.
Narasumber bisa saja tak menanggapi isi wawancara. Prinsip penting yang juga disarankan David Candow adalah menggunakan pertanyaan dengan kalimat pendek atau maksimal 16 kata.
Mengapa? Karena makin panjang kalimat tanya yang diajukan wartawan, makin menurun kemampuan narasumber mencerna pertanyaan.
Sebaliknya, makin
pendek kalimat pertanyaan, makin mudah si sumber memahami si wartawan.
Intinya janganlah jurnalis yang lebih banyak bicara daripada narasumber.
Candow
juga menyarankan agar pertanyaan yang diajukan menggunakan kalimat
tanya terbuka dengan kata tanya mewakili unsur 5W 1H: what, who, when,
where, way, how.
Sedangkan
pertanyaan tertutup menghasilkan jawaban yang kurang memuaskan.
Maksudnya, pertanyaan tertutup, biasanya dijawab dengan jawaban "ya"
atau "tidak." (jumadi mappanganro)
Ditulis di Warkop Anggun, 11 Januari 2015
Komentar
Posting Komentar